Jumat, 14 Juni 2013

Untuk para sahabat yang kini terpisah jauh oleh jarak dan waktu

sebuah lagu pengantar kenangan indah bersama para sahabat terbaik
Homeland
by Europe


Remember that summer down by the shoreline 
Teringat saat musim panas itu ketika dibibir pantai

I still can hear those old forgotten songs 
Aku masih bisa mendengar semua lagu lama yang telah terlupakan

And we made promises to last forever
Dan kita berjanji untuk selamanya

I just can´t belive those days are gone
Aku hanya tidak bisa percaya bahwa hari-hari itu telah berlalu



There used to be a place that we could call our own 
Dulu ada sebuah tempat, tempat dimana kita bisa berbicara pada diri kita sendiri

We used to think tomorrow was a long, long time
Kita pernah berpikir tentang hari esok adalah waktu yang sangat lama
 
But sadness filled my heart when I knew the moment had come
Tapi kesedihan mengisi hatiku ketika aku tahu saat itu datang
 
When I had to leave those days Behind

Ketika aku harus meninggalkan hari-hari itu di belakang




I felt so free
Aku merasa begitu bebas


Where I wanted to be
Kemanapun tempat yang aku inginkan 

The days went so fast
Hari-hari berlalu begitu cepat

How I wish they could last
Betapa aku berharap hari-hari itu ada selamanya


So far from my homeland
Begitu jauhnya dari tanah kelahiranku

I´m lost in time
Aku hilang dalam waktu

My soul´s still searchin´
Jiwaku masih mencari

For that peace of mind 
Untuk sebuah ketenangan batin

Those sacred landscapes
Semua bentang alam yang suci itu

Come miles around
Membentang luas di sekelilingku

And my heart´s still beatin´
Dan jantungku masih berdetak

For those country grounds
Untuk tanah-tanah desa itu


Remember when our hearts were filled with laughter
Ingat ketika hati kita dipenuhi dengan tawa

It echoes in my trail of fallen tears
Yang bergema di aliran air mataku yang jatuh

But no matter where I am today
Tapi tidak peduli di mana diriku hari ini


Or what the future might bring
Atau apa yang mungkin terjadi di masa depan


I will remember those Long gone years  
Aku akan mengingat masa-masa yang lalu itu


I can´t let go
Aku tidak bisa melepaskannya pergi

I wanna know
Aku ingin tahu

Does it have to end
Apakah itu harus berakhir

For the best of friends
Untuk yang terbaik dari para sahabat 

So far from my homeland
Begitu jauhnya dari tanah kelahiranku

I´m lost in time
Aku hilang dalam waktu

And my soul´s still searchin´
Jiwaku masih mencari
 
For that peace of mind 
Untuk sebuah ketenangan batin

Those sacred landscapes
Semua bentang alam yang suci itu


Come miles around
Membentang luas di sekelilingku

And my heart´s still beatin´
Dan jantungku masih berdetak

For those country grounds
Untuk tanah-tanah desa itu


Lord I know That those days are gone
Tuhan aku tahu Bahwa hari-hari itu telah berlalu

Long, long, gone
 Lama, lama, berlalu

I felt so free
Aku merasa begitu bebas

Where I wanted to be
Kemanapun tempat yang aku inginkan 

The days went so fast
Hari-hari berlalu begitu cepat

How I wish they could last
Betapa aku berharap hari-hari itu ada selamanya


Europe are :
  • Joey Tempest (vokal)
  •  Kee Marcello (gitar)
  •  Mic Michaeli (keyboards)
  •  John Leven (bass)
  •  Ian Haugland (drum)

Sekilas tentang Europe :
 
Europe adalah grup musik hard rock terkenal asal Swedia yang meraih popularitas tinggi di era 1980an sampai dengan awal dekade 1990. Awalnya grup ini beraliran progressive metal. Namun setelah menambahkan unsur keyboards di dalam musiknya, Europe mulai mendunia. Lagu "The Final Countdown" yang sangat didominasi riff keyboards adalah lagu yang melesatkan Europe sebagai salah satu band hard rock papan atas dunia. Sejak didirikan tahun 1979, Europe berhasil menjual lebih dari 20 juta rekaman di seluruh dunia. Setelah sempat memutuskan untuk istirahat sekitar tahun 1993, akhirnya Europe kembali ke blantika rock dunia pada tahun 2003 dan masih eksis hingga sekarang.


Diskografi :

Minggu, 12 Mei 2013

C.U.C.I.

Cuci, sebuah kata yang sering kita dengar dan ucapkan. Macam-macam, yang paling sering itu mencuci, entah itu mencuci pakaian, mencuci piring, mencuci kaki dan lain sebagainya. Umumnya mencuci ini dilakukan kaum hawa, bagi yang berkeluarga, mungkin sang istri yang melakukannya, tapi bagi yang sibuk bisa juga diupahkan, atau yang lebih keren ke LAUNDRY.

Tapi mencuci juga dilakoni pria. Coba lihat, atau bagi yang punya kendaraan bermotor, sekali waktu kalau menyempatkan diri mencuci tunggangannya di tempat pencucian kendaraan bermotor, yang mencuci itu pria.  Atau ke daerah belakang rumah makan atau ampera, restoran, yang mencuci piring, gelas, garpu, sendok, bahkan kuali, juga pria.

Mencuci juga menjanjikan sebagai pekerjaan yang "basah". Sebagian orang membuka usaha pencucian kendaraan, entah itu motor, mobil biasa, angkot, kalau angkot punya kebiasaan beda dalam mencucinya, mereka selalu mencuci malam, biar besok pagi siap untuk menambang lagi. Sebagian pengusaha juga membuka jasa pencucian pakaian, selimut, bantal dan karpet, malahan helm juga dicuci.

Hhhaaa...bagi kalangan tertentu, ada lagi mencucinya lebih "basah", yaitu mencuci uang. 
Tapi sayang harus berhadapan dengan KPK, JAKSA, POLISI dkk... Bisa dipenjara jadinya kalau mencuci yang ini dilakukan. Bagi yang mencucinya tidak ketahuan, ya, baguslah bagi mereka, hidup senang serba ada.

Itulah, sebuah pekerjaan basah yang jika terlalu "basah" bisa jadi api siksa, baik di dunia maupun di akhirat.

Pesan saya,
HATI-HATI MENCUCI !  
JANGAN SAMPAI SESAT KALAU MENCUCI !
KARENA AKAN MEMBUAT LUKA DIRI !
 

Selasa, 07 Mei 2013

Minangkabau Dalam Tangkapan Lensa Sederhana

Sumatera Barat selalu menyimpan keindahan alam yang memukau, sebuah panorama penyejuk mata dengan hamparan hijau persawahan bersama kontur alam yang terkadang ekstrim mengajak kita larut dalam zona eksotisme pedesaan.

Sesudut dari Simabua Kab. Tanah datar

Berbagai tempat sempat diabadikan dengan lensa sederhana dari Mobile Phone dan kamera saku dengan tingkat ketajaman yang rendah, namun cukup untuk melepaskan lelah mata dalam derap dinamika kehidupan perkotaan yang teramat tinggi bagi banyak kalangan. 

Merapi dari sisi Nagari Lawang Mandahiling Kab. Tanah Datar

Nagari Paninjauan Kota Padang Panjang
 
 Dinding Alam Dari Harau Kab. 50 Kota
 
Sumatera Barat dengan mayoritas penduduk yang merupakan perantau-perantau ulung sangat mendambakan keindahan-keindahan kampung halaman yang sangat dirindui terutama pedesaan yang selalu meninggalkan kenangan dimemori mereka yang telah lama pergi dari tanah kelahiran.
 
Ngarai Sianok Kota Bukittinggi
 
 Bukit Siti Nurbaya Pantai Padang
 
 Nagari Galo Gandang Kab. Tanah Datar
 
Mungkin tulisan ini hanya menyampaikan sedikit dari banyak ruang yang bisa diabadikan untuk para penikmat keindahan alam Minangkabau. Namun dari sekian banyak kekurangan dalam potret ini, sungguh merupakan sebuah kepuasan tersendiri dari balik lensa sederhana, dengan mengharap maklum terhadap hasil yang ada.
 
Semoga dikesempatan lain ada lagi yang bisa dikabarkan melalui lensa sederhana ini, teriring salam dari kampung halaman untuk anda para perantau.
 
Wassalam.